Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Tetap di Rumah dan Bahagia

DUNIA tengah diguncangkan COVID-19. Penyakit yang disebabkan coronavirus jenis terbaru ini telah memakan ribuan korban jiwa. Sebagai upaya untuk menekan penyebaran virus Corona, pemerintah menganjurkan masyarakat untuk melakukan social distancing. 'Social distancing' hanyalah salah satu dari sekian banyak istilah terkait virus Corona yang bermunculan dalam pandemi COVID-19. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC ), arti istilah ‘ social distancing’ atau ‘pembatasan sosial’ adalah menghindari tempat umum, menjauhi keramaian, dan menjaga jarak optimal 2 meter dari orang lain. Dengan adanya jarak, penyebaran penyakit ini diharapkan dapat berkurang. Hampir dua minggu Pemerintah Indonesia menyarankan dan mengimbau warganya untuk di rumah saja. Semua hal dilakukan di rumah, mulai dari pekerjaan, belajar dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan dalam rangka menekan penyebaran Covid-19 yang sedang melanda. Tetiba teman saya cerita lewat WA ba

Beribadah dengan Tidak Membahayakan Jiwa

SESUATU yang berlebih-lebihan dan membahayakan jiwa itu tidak baik. Bahkan jika itu adalah agama. Agama memang baik bagi semua orang, tapi beragama dengan melewati batas-batas dan mengabaikan keselamatan jiwa justru akan merusak sendi-sendi agama itu sendiri. Shalat memang baik. Makan juga. Minum apalagi. Tapi apabila semua itu dilakukan secara berlebihan, tentu akan menjadi tidak baik. Meskipun agama memerintahkan, tetapi apabila pelaksanaannya berlebihan maka sangat mungkin perintah itu malah menimbulkan kerusakan. Ada sebuah hadis yang diriwayatkan Anas r.a.. Dia bercerita bahwa ada tiga orang yang datang menemui istri-istri Nabi untuk menanyakan tentang ibadahnya Nabi. Istri-istri Nabi pun menceritakan bahwa meski sejak kecil sudah dijamin masuk surga, tetapi Rasulullah tetap melaksanakan ibadah dengan berat. Sangat jauh dibanding mereka. Lalu orang pertama pun bertekad akan shalat malam terus menerus. Orang kedua bertekad akan puasa sepanjang tahun tanpa henti.

Islam Menjunjung Tinggi Hak Reproduksi Perempuan

HAK -hak reproduksi perempuan adalah bagian dari hak-hak perempuan, dan hak perempuan adalah bagian dari hak-hak asasi manusia. Persoalan hak-hak reproduksi perempuan sangatlah penting untuk dibicarakan masyarakat luas. Membicarakan ini berarti membedah persoalan-persoalan kemanusiaan yang masih dianggap tabu oleh sebagian besar masyarakat kita. Di setiap kesempatan kajian kitab Al-Mar'atu baina Syari’ah Wal Haya, karya Syeikh Dr. Muhammad Habasy Damaskus, yang dikaji KH Husein Muhammad setiap kamis. Selalu menekankan bahwa kesehatan reproduksi itu hal yang sangat penting karena itu adalah hak perempuan dan bagian dari kemanusiaan.  Kita semua wajib tahu, baik perempuan maupun laki-laki, meski sampai dengan hari ini yang masih terus tertindas dan terpinggirkan adalah perempuan. Oleh karenanya kita harus terus menyuarakan hak-hak Kesehatan reproduksi perempuan. Namun sayangnya, dalam banyak realitas sosial-kebudayaan selama ini, perempuan belum sep